Minggu, 10 Juni 2012

Kewirausahaan 4



Motivasi Berprestasi

   Semakin seseorang menyakini dirinya dapat mengelola berbagai kekuatan dan kelemahan, maka semakin yakin ia bahwa dirinya dapat mewujudkan suatu prestasi. Gunakan konsep AKU, dimana A= Ambisi, K= Kekuatan atau Kelemahan, U= Usaha. Semua konsep AKU yang telah digambarkan diatas, usahakan direkam dalam pikiran alam bawah sadar kita, sehingga ibarat mengemudi sebuah mobil, kita tidak perlu berpikir lagi kapan harus menggunakan perseneling, rem, kopling, dan membelokkan setir mobil, yang semuanya secara otomatis dapat dilakukan  melalui gerakan-gerakan sistem. Pikiran manusia dapat dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (sub-conscious mind). Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Hukum dan bahasa pikiran bawah sadar sebagai berikut : “pikiran bawah sadar tidak mengetahui perbedaan antara imajinasi dan kenyataan”.

   McGregor dalam buku Safak Muhammad (2005) menjelaskan Hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri atas 4P, yaitu :

  1. Positif. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang terekam dalam pikiran bawah sadar.
  2. Kalimat saat ini (present tense). Gunakanlah kata “saat ini” ketika berbicara pada pikiran bawah sadar.
  3. Pribadi. Pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda (self talk).
  4. Pengulangan (presisten). Semakin sering Anda melakukan pengulangan pada pikiran bawah sadar Anda mengenai apa yang Anda inginkan, semakin mengerti Anda apa yang diinginkan atau diharapakan di masa yang akan datang.
Merubah Pola Pikir

  Merubah sesuatu yang menjadi kebiasaan tidaklah mudah serta membutuhkan kerja keras dan banyak pengorbanan, apalagi menyangkut pola pikir dari seorang individu. Pandangan hidup, adat kebiasaan, persepsi, hingga perilaku, dipengaruhi oleh perjalanan yang sangat panjang, baik secara keturunan (hereditas) maupun lingkungan.

   Mengubah pola pikir memerlukan keberanian dan kerelaan, karena tanpa itu semua tidak akan terjadi perubahan apa-apa. Dengan bahasa yang tegas, Dr. Rhenald Kasali, pakar manajemen Universitas Indonesia, pernah mengatakan “Berubah atau Mati !! “ Ia memberikan sinyal bahwa setiap pengusaha yang mau bertahan harus melakukan perubahan demi perubahan atau akan tertinggal dari para pesaingnya.

  Sadar atau tidak, kita selalu keluar masuk dari comfort zone satu ke comfort zoneberikutnya. Dari semua gambaran tersebut, kita berharap agar para pengusaha tidak terjebak hanya menjalankan bisnis kecil saja. Langkah awal yang harus dilakukan adalah merubah cara pandang dan memulai pola pikir kewirausahaan (entrepreneurial – mindset).

   Menurut  McGrath dan MacMillan (2000) dalam Rambat (2004), lima karakteristik yang umumnya dimiliki pengusaha adalah :
  1. Pengusaha sangat bersemangat melihat peluang-peluang baru.
  2. Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang kuat.
  3. Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang lain yang  belum jelas.
  4. Pengusaha berfokus pada pelaksanaan.
  5. Pengusaha mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka. 
Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

   Tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk jadi pengusaha. Proses termotivasinya pun tidak semua orang sama, ada yang faktor kebetulan, ajakan teman, memanfaatkan bakat, keterampilan, atau pendidikan yang telah diperolehnya, dan karena memahami apa yang dibutuhkan orang lain. 

   Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki dasar spirit dan keterampilan yang unik di masing-masing daerah. Janganlah membiarkan bangsa lain mengelola sumber daya, dan kita hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun. 

   Kewirausahaan bukanlah sesuatu hal yang dilahirkan, melainkan dibangun. Kewirausahaan dapat pula didorong oleh guru atau seorang dosen yang mengajar kewirausahaan, karena memberikan inspirasi dan minat untuk berwirausaha. Dorongan atau pemicu lainnya datang dari teman sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat, dan teman yang selalu mendiskusikan gagasan, atau karena adanya pengalaman bisnis kecil-kecilan yang berhasil sehingga termotivasi untuk membesarkannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kewirausahaan bukanlah sesuatu yang dilahirkan, melainkan dibangun (entrepreneur are not born – they develop).

Anda dapat memilih sebuah pohon besar, sebesar apapun.. setinggi apapun, dengan jenis sekeras apapun.. dan jika Anda berusaha mengampaknya barang 5 kali tebas setiap harinya, maka suatu saat pohon itu akan tumbang juga.. Demikian pula dengan impian dan cita-cita Anda, jika Anda melakukan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya secara konsisten, Anda akan mencapainya pada suatu saat..
Ron Scolastico, Ph.D & Jack Canfield

Tidak ada komentar:

Posting Komentar